Waktu
terasa berputar begitu cepat, kini aku sudah beranjak dewasa. Aku mulai
mengenal sebuah kata asing dalam hidupku, yaitu cinta. Akhir-akhir ini aku
selalu merasakan perasaan yang aneh saat aku menatap seorang pria yang begitu
perfect menurutku. Namanya adalah Faisal. Dia adalah sahabatku. Aku ga pernah
nyangka kalo perasaan sayang ini berubah menjadi cinta. Dan aku belum berani
mengungkapkannya. Aku takut persahabatanku hancur hanya karena rasa cinta yang
kumiliki. Aku juga takut cinta ini bertepuk sebelah tangan.
“Imel,…”
suara itu
membuyarkan lamunanku.
“iya mah.
Kenapa ?”
“kamu mau
ikut gak ? mamah , papah sama adik kamu mau jalan-jalan ke Yogya hari ini.”
“enggak
mau mah, Imel mau di rumah. Mau kumpul-kumpul sama temen-temen.”
“oh ya
udah, kamu jaga diri baik-baik.”
“oke
mah.”
“eh, kaka
ga mau nitip oleh-oleh ?”
“oh iya,
kaka nitip bakpia de. Beliin yang banyak ya.”
“siap
kaa, jangan nangis ya ka. Ditinggal dulu.”
“iya,
riko. Kamu jangan nakal disananya.”
“enggak
ko ka.”
“hati-hati
ya mel. Jaga rumah baik-baik.”
“iya pah.
Hati-hati juga.”
Mobil
merekapun sudah melaju jauh meninggalkanku sendiri, berteman dengan kesepian. Akupun
langsung masuk ke kamar, disana aku langsung merebahkan badanku diatas matras.
Tak lama kemudian ponselku berbunyi. Ternyata ada pesan masuk.
“Hai Imel, lagi ngapain ? pasti lagi tidur
yah ? aku boleh cerita ga sama kamu ?”
“Hai juga sal, aku lagi tiduran aja ko. Cerita sama aku ? pasti
boleh lah aku kan sahabat kamu. Mau cerita apa ?”
“aku lagi suka sama orang. Dia cantik, baik , dewasa dan
pengertian banget. Menurut kamu gimana ?”
Ya ampun
hatiku remuk seketika membaca sms dari Faisal. Aku merasa kehilangan nyawaku.
Dan akupun menangis, bingung harus melakukan apa. Kemudian ponselku bordering
lagi.
“Helo, kamu tidur yah ? ko ga di bales sms nya ? menurut kamu
gimana ?”
Aku
berusaha untuk menguatkan diriku saat itu.
“hello juga, maaf balesnya lama. Tadi aku abis mandi. Ya
menurutku perasaan kamu wajar ko.”
“ko tanggapannya Cuma kaya gitu ? menurut kamu apa aku harus
ngungkapin perasaan ini ?”
Ya ampun
Sal, kamu tau gak sih kalo aku sedih. Aku yang suka sama kamu bukan dia.
“Emmmm…. Menurutku kamu coba deketin dia dulu. Tanya hal-hal
yang dia suka, coba juga buat ngasih perhatian kamu ke dia. Nanti kalo udah
klik kamu tinggal ngungkapin semuanya.”
“gitu yah, thanks ya mel. Nanti aku coba.”
Ya Tuhan
tolong aku, aku cinta dia tapi aku malu buat ngungkapin semuanya. Aku takut karena
pasti dia akan nolak aku, karena yang ada di pikirannya bukan aku tapi wanita
lain. Lalu aku harus gimana Tuhan ???
***
Setelah
mandi dan sholat shubuh,aku lari pagi. Mecoba untuk menyegarkann pikiran dan
hatiku. Tapi disana aku bertemu dengan faisal. Lalu aku berusaha untuk
menjauhinya.
“Imel,
tunggu.”
“kenapa
sal ?”
“kira-kira
cewe itu sukanya apa ?”
“kenapa
nanya sama aku ?”
“kan kamu
juga cewe, pasti ga beda jauh kan sama yang lain.”
“iyah,
kalo aku suka sama boneka beruang warna
pink dan bunga mawar.”
“oke Mel,
thanks.”
Akupun
berjalan dengan langkah tak pasti. Perlahan ku buka pagar rumahku itu lalu
duduk di serambi rumah. Saat itu aku hanya terdiam. Mencoba untuk menerima
kenyataan ini. mencintai pria yang tidak mencintaiku itu terasa bagaikan diiris
sembilu, terlalu sakit, pahit dan ironis. Ingin rasanya aku menangis dan
mengatakan kalo aku cemburu kalo aku mencintainya, ingin sekali aku mengatakan
padanya untuk berhenti mencari wanita lain selain aku. Karena aku benar-benar
menunggunya disini, aku akan selalu ada untuknya. Dan ponselku pun berdering.
“mel, mamah besok pulang.”
“ya mah, hati-hati.”
Kemudian
ponselku berdering lagi.
“hai
Mel.”
“hai sal. Kenapa ?”
“aku mau ngungkapin perasaan ini ke wanita itu.”
Praaakkkk
rasanya seseorang telah membunuhku saat itu. Aku merasa mati seketika membaca
pesan darinya. Mungkin tak akan ada lagi kesempatan untuk bersamanya lagi.
Untuk dekat dengannya dan berbagi dunia ini bersamanya. Karena dia akan memilih
wanita lain lalu meninggalkanku sendiri, tak berteman.
“bagus lah kalo begitu.”
“kamu mau tau siapa wanita yang ku maksud itu ?”
“iya, siapa dia ?”
“coba kamu keluar rumah sekarang. Aku akan tunjukkan sesuatu.”
Aku
melihat faisal aditya sedang berdiri didepan pintu rumahku. Dia tersenyum
begitu manis ke arahku. Dan aku begitu menyukainya. Namun, aku bingung dengan
semua ini. apa yang ingin dia tunjukkan sebenarnya , lalu wanita yang dia
maksud itu siapa. Entahlah, aku mencoba untuk tetap terlihat tenang
dihadapannya.
“Faisal,
kamu ngapain disitu ?”
Dia hanya
tersenyum.
“ayo
masuk.”
“coba
kamu tutup mata kamu.”
“untuk
apa sal ?”
“udah
tutup ajah.”
“iya,
udah.”
“1, 2 ,
3. Sekarang kamu buka.”
Indah tak
dapat dilukiskan dengan untaian kata. Aku merasa malam ini begitu sempurna. Ada
tulisan I Love you Imel di langit malam itu. Aku ga nyangka wanita yang dia
maksud itu adalah aku.
“ini
untuk kamu.”
Boneka
beruang warna pink dan seikat mawar merah yang manis. Hal yang paling romatis
menurutku. Dan dia memberikannya untukku. Aku bahagia, sangat bahagia.
“kamu
adalah wanita yang selama ini aku kagumi, dari dulu hingga sekarang dan mungkin
sampai nanti. Aku mencintaimu , aku mau kita bukan hanya sekedar sahabat. Tapi
kita adalah soulmate. Kamu mau kan jadi pacarku ?”
“faisal,
aku ga nyangka. Semuanya seperti mimpi. Aku pikir wanita yang kamu ceritakan
itu bukan aku. Aku juga mencintaimu dalam diam. Aku selalu berharap kamu akan
menjemputku. Karena aku akan selalu menunggumu untuk mengungkapkannya, aku
selalu menunggumu untuk mengatakan 3 kata yang menurutku sangat bermakna. Dan
malam ini kamu mengungkapkan semuanya. Tapi aku gabisa sal.”
“kenapa
?”
“kenapa
baru sekarang sal ? kenapa ga 2 tahun sebelumnya ? apa alasan kamu mengungkapkan semuanya
sekarang ?”
“aku
hanya belum yakin dengan perasaanku. Dulu yang ada di pikiran kamu hanya
laki-laki itu. Bukan aku.Lalu aku memilih mundur perlahan. Tapi rasa ini tak
pernah hilang dari hatiku. Dulu, sekarang dan mungkin sampai nanti semuanya
tetap sama. Perasaan ini hanya untuk kamu bukan yang lain.”
“biarkan
semuanya bermuara di satu tempat. Kita hanya perlu mempercayai bahwa takdir
akan menyatukan kita. Aku mau jadi dewi kamu , aku mau jadi ratu kamu, dan aku
mau jadi permaisuri kamu.”
“trimakasih
mel.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar