Pages

Impian

hidup itu berawal dari impian

Labels

About Me

Foto Saya
berharap semuanya akan bermuara di satu tempat :-)

Senin, 21 Oktober 2013

You are my diamond





Aku ingin tetap menjadi ratu tanpa dibatasi oleh waktu”
“The queen of this year is Amanda Hilton and The king is Ferdinand Casavano.
Semua orang berdecak kagum padaku, bagi mereka aku adalah gadis cantik nan jelita yang dikagumi banyak pria-pria tampan. Namun tak ada satupun yang mampu memikat hatiku, mungkin criteriaku terlalu tinggi, karena aku memimpikan sosok pria seperti “brad pitt” yang menawan dan seksi untuk mendampingiku.
“Congratulation Manda, I know that you’re the best queen in this college”
“thanks sis –Siska Amelia--”
“kenapa kamu ga memilih Ferdinand jadi pacar kamu ? dia kan the king, cocok buat kamu. The king vs the queen, itu akan menjadi fenomenal.”
“udah sis gak usah mikir macem-macem, sejauh ini aku belum pernah jatuh cinta, bahkan dengan Ferdinand pun rasa itu gak ada.”
“kenapa bisa ? dia tampan kamu cantik, kalian pasti cocok. Tuh kan Ferdinand datang, aku pergi dulu ya nda, bye.”
Lagi dan lagi , Ferdinand “the king” itu mencoba mendekatiku. Tak bisa kupungkiri dia memang tampan, bahkan rupawan. Tapi aku tak dapat merasakan getaran di hatiku saat berada di dekatnya. Bagiku , cinta itu bukan antara dua nama tapi antara dua hati yang memiliki perasaan yang sama. Perasaan bukanlah susunan kata dan kalimat yang bisa di jelaskan dengan definisi dan arti. Perasaan adalah ruang paling dalam yang tak bisa tersentuh.
“hei The queen Amanda , maukah kamu berdansa denganku ?”
“ya , boleh saja.”
Aku terpaksa menerima ajakannya untuk berdansa, tak ada salahnya aku membuatnya bahagia.
“Kamu cantik sekali hari ini, you’re beautiful queen yang pernah ku lihat. Je t’aime Manda, bagiku kau adalah bunga tercantik di taman ini, hanya kumbang yang beruntung yang dapat menikmati pesona indahmu itu dan semoga itu aku. ”
aku hanya tersenyum, bagiku itu adalah rayuan basi yang sering ku dengar di telingaku. Itu  tak dapat menyentuh kalbuku sama sekali. Tiba-tiba ruangan itu menjadi gelap, dan hal buruk terjadi.
“hantu ada hantu……………………………..”
Semua orang berlari menjauh dari ruangan itu, kecuali aku. Aku bingung apa yang sedang terjadi, mungkin hanya cermin itu yang bisa berbicara tentang semua ini, terlalu buruk untuk dilihat, bahkan sangat buruk untukku.
“Halo, Manda kamu ada dimana ? mau pulang bareng ga ? aku tunggu di depan ya.”
“enggak sis, nanti aku pulang sama papah.”
Aku begitu ketakutan dengan kejadian aneh yang menimpaku ini, Tuhan jelaskan padaku kenapa ini bisa terjadi, kenapa terjadi padaku, apa salahku hingga kau mengutukku seperti ini. Ini seperti mimpi buruk dalam hidupku, aku tak pernah membayangkan kejadian buruk ini menimpaku, apa yang harus aku lakukan Tuhan, tolong beritahu aku.
“huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, this is my nightmare”
Ingin rasanya aku penggal kepalaku ini, agar aku tak melihatnya. Tak melihat sosok buruk di cermin itu.
“siapa kamu ? kamu bukan aku, wajahku tak seperti itu. Kenapa kamu diam ? tolong beritahu aku, kumohon.”
Sudah satu jam berlalu tapi wajahku tetap seperti ini, aku takut wajahku tak akan pernah kembali. Aku takut semua orang menjauhiku karena aku seperti ini.
“pah, dimana ? bisa jemput Manda ?”
“kamu dimana ? kenapa belum pulang ?”
“Di kampus pah, tolong papah jemput aku, aku takut pah”
Aku terpaksa menghubungi papah, karena hanya dia yang dapat mengerti keadaanku.
“Nda, kamu dimana ? papah di depan kampus.”
“iya Pah, aku kesana.”
Ku tutupi wajahku dengan kain yang mungkin terlihat seperti cadar. Aku takut ada orang yang melihatku dengan wajah seperti ini.
“Pah, ayo jalan.”
“itu wajah kamu kenapa kau tutupi ?”
“Panjang ceritanya pah, nanti aku jelaskan di rumah.”
***
Waktu sepertinya tidak berpihak kepadaku. Karena saat ini aku merasa begitu tersudut. Tak ada satupun yang mampu menjelaskan kenapa harus seperti ini. Aku hanya terdiam, mencoba untuk merenungi semuanya, perlahan lensa bening di kedua mataku menetesken air mata. Rasanya aku benar-benar ingin mati dan mengakhiri semuan kekonyolan ini.
“kamu kenapa ?”
“Pah, manda bingung. Apa yang terjadi. Manda bingung untuk menceritakan ini semua.”
“ya udah, calm down. Everything gonna be ok sayang. Cepat istirahat, biar pulih kondisinya.”
“iya pah.”
***
 Hari ini aku mencoba untuk tersenyum pada mentari pagi yang menyapaku dengan senyuman manisnya. Aku mencoba untuk terlihat membaik, padahal kenyataannya aku masih belum begitu pulih. Kejadian semalam benar-benar membingungkan. Semoga aku dapat menemukan jawabannya hari ini.
“what’s that ?”
“seorang perempuan dengan wajah buruk rupa, aku tak melihatnya di pesta semalam.”
“manda, sini coba.”
“iya sis, kenapa?”
“lihatlah photo ini. ini siapa ?”
Aku hanya terdiam dan membisu. Semuanya terasa begitu sulit untuk kujelaskan dengan detail. Ingin aku menceritakan yang sebenarnya pada siska. Bahwa perempuan itu adalah aku. Aku yang tiba-tiba berubah menjadi seperti itu. Tapi aku tak bisa melakukannya.
“hei manda, kenapa kamu diam? Kamu tahu sesuatu ?”
“enggak sis.”
Waktu terasa begitu cepat berlalu. Kini saatnya aku pulang ke rumah. Tapi kenapa aku masih membawa sejuta Tanya tentang kejadian di pesta itu. Adakah seseorang yang mampu menjelaskannya padaku tentang semuanya, semua kejadian aneh yang terjadi saat itu.
“gubrakkkkkkkkkkkkkkkkkkkk”
“maaf ga sengaja.”
“iya gapapa.”
Cincin yang dipakai laki-laki itu sama dengan kalung milikku. Kalung diamond.
“maaf, cincin itu milikmu ?”
“iyah, ini milikku. Aku sedang mencari diamond yang lain.”
“Untuk apa ?”
“nanti aku jelaskan, aku sedang buru-buru. Aku pergi dulu ya.”
“tapi, tunggu dulu aku belum selesai bicara.”
Laki-laki misterius itu berlalu begitu cepat. Ini benar-benar sulit dipercaya. Diamond itu aku dapatkan dari seorang nenek tua yang kutemui di jalanan sehari sebelum pesta itu. Berarti penyebab semua kejadian aneh itu adalah diamond itu. Tapi kenapa bisa seperti itu ?
Aku mencoba untuk mencari nenek tua itu, berharap menemukan sebuah jawaban. Tapi aku tak berhasil menemukannya. Hari inipun berlalu dengan menyimpan sebuah pertanyaan yang sama.
***
“arghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh no !!!!!!!!!!!!!!!!!!”
“kenapa manda ? ada apa ?”
“papah. Wajah manda pah berubah lagi.”
“wajah kamu, ya ampun kenapa seperti itu manda ?”
“wajah manda berubah menjadi monster setelah pesta itu pah.”
“kenapa bisa seperti itu ?”
“enggak tahu pah. Aku belum bisa menjelaskan semuanya. Tapi ini semua berawal ketika aku memiliki diamond ini. Aku ingin membuang diamond ini, tapi aku belum bisa membuangnya sebelum aku dapat menemukan sebuah jawaban tentang semua kejadian aneh ini.”
“darimana kamu menemukan diamond itu ?”
“dari seorang nenek tua yang kutemui di jalanan kota pah. Nenek itu adalah seorang pengemis. Waktu itu aku memberinya makanan karena dia bilang dia belum makan, lalu dia memberiku sebuah kalung berbentuk diamond ini.”
“darimana kamu bisa tahu bahwa penyebab semua itu adalah diamond itu?”
“dari laki-laki misterius itu pah. Laki-laki yang memiliki diamond yang sama. Aku yakin dia bisa menjelaskan semuanya padaku.”
***
“teman-teman ternyata perempuan buruk rupa di pesta itu Amanda Hilton, haha seorang putri yang wajahnya berubah menjadi monster. Lihatlah paparazzi menemukan photo ini lagi, setelah saya selidiki ini adalah wajahnya the queen of this year.”
“begitu memalukan.”
“monster aneh, ngakunya aja putri raja padahal kenyataannya seorang monster buruk rupa.”
“huuuuuuuuuuuuuu, cabut lagi gelar the queen nya. Dia ga pantes jadi Ratu.”
“Teman-teman, tenang. Jangan menghakimi, kita dengarkan penjelasan dari manda dulu.”
Aku hanya terdiam. Karena aku bingung untuk menjelaskan semuanya. Lalu akupun berlari.
“hei jangan kabur, jelaskan dulu semuanya.”
Aku pura-pura tak mendengar semuanya. Aku pura-pura tak melihat semuanya. Dan aku pura-pura mati saat itu. Lalu akupun bergegas pergi untuk menemui laki-laki misterius itu, laki-laki dengan cincin diamond di jemari tangannya.
14.04 Wib
“hei, manda.”
“darimana kamu tahu namaku?”
“aku tahu semuanya tentang kamu manda.”
“??????”
“kamu adalah the queen yang begitu didambakan semua pria. Tapi wajahmu tiba-tiba berubah menjadi seorang monster dalam waktu sekejap. Kamu seperti mendapatkan sebuah kutukan. Reputasi kamupun hancur karena kejadian itu. Sekarang kamu sedang berusaha mencari seseorang yang dapat menjelaskan semuanya. Dan orang itu adalah aku.”
“cepat jelaskan apa yang sebenarnya terjadi!”
“aku adalah utusan nenek tua yang kamu temui di jalanan kota. Nenek itu menyuruhku untuk menemuimu disini di tempat ini. perlu kamu tahu, aku bukanlah orang jahat dan nenek itu juga bukanlah seorang penyihir. Ada banyak diamond yang diberikan nenek itu, tentunya pada orang yang berbeda. Namun kenapa aku yakin bahwa kamu adalah diamond yang nenek itu maksud ? Karena diamond ini akan berubah menjadi merah, jika bertemu dengan pasangannya.”
“ini sulit dipercaya, untuk apa semua ini ? apakah arti kutukan itu ?”
“kutukan itu akan segera menghilang dari tubuh kamu. Karena kamu telah menemukan pasangan diamond kamu. Itu adalah aku.”
“kenapa bisa ?”
“karena kita ditakdirkan untuk bertemu dan diamond ini menjadi saksi perjalanan hidup kita. Kamu mau kan jadi ratu diamond ku ?”
“iya, aku mau.”
Kemudian , wajah laki-laki itu berubah menjadi begitu tampan. Ia terlihat seperti seorang pangeran. Melebihi pesona brad pitt, melebihi apapun yang ada di dunia ini. dan sejak saat itu Amanda melabuhkan hatinya untuk pria itu. Pria bernama Raihan Firdaus itu telah mencabut semua kutukan nenek tua itu. Dan kini Amanda Hilton kembali menjadi Ratu tanpa dibatasi oleh waktu, Ratu diamond.











Rhyme in Peace Ibu





Dia terbaring lemah tak berdaya di bilik kecil yang terbuat dari bambu. Dulu dia begitu kuat , tak ada satupun keluhannya tentang kehidupan. Namun kini perempuan separuh baya itu mengalami kenyataan pahit dalam hidupnya. Hidupnya seolah diselimuti kabut hitam nan pekat, seolah tak akan ada lagi mentari bersinar di hari-harinya. Perlahan dia goreskan tinta hitam di kertas putih kosong itu, menuliskan doa dan harapannya tentang kehidupan.
“terbanglah balonku, sampaikan permintaanku pada Tuhan agar dia mendengarnya.”
Perempuan itu selalu menuliskan harapannya yang ia terbangkan bersama balo udara itu setiap tanggal 16 pada setiap bulannya.
“ibu, apa yang harus aku lakukan untuk membahagiakanmu ?”
“tidak ada sayang, kamu telah merawatku dengan begitu baik. Ibu bangga memiliki anak sepertimu.”
Gadis berparas ayu itu bernama Alinda, dia masih berusia belia. Tak ada hal lain yang dia khawatirkan selain ibunya. Baginya , dunianya adalah ibunya.
***
“Ku dengar ibumu sakit ya nda ?”
“iyah sis, sudah 3 tahun dia menderita diabetes mellitus. Penyakit itu mengganggu fungsi organ lainnya. Ibu mengalami komplikasi, matanya tak dapat melihat dengan jelas, kepalanya terasa begitu sakit pada waktu tertentu, dan ada sebagian organ lain yang terendam oleh cairan, hati dan ginjal pun tak berfungsi dengan baik.”
“astaga, begitu memilukan. Coba bawa ibumu itu ke pengobatan tradisional, tak jauh di sekitar sini. Semoga bisa membantu menyembuhkan penyakit ibumu.”
***
Dia langsung bergegas meninggalkan tempat itu, menuju sebuah tempat kecil yang kumuh. Diam-diam dia memperhatikan sosok yang terbaring di sudut ruangan itu. Perempuan itu terlihat sedang menangis. Berusaha menyilet-nyilet urat nadinya.
“ibu, apa yang sedang kau lakukan ? sabar bu, ibu pasti sembuh. Sore ini aku akan membawa ibu berobat ke pengobatan tradisional, tempatnya tidak jauh dari sini. Lekaslah ibu bersiap ! sebentar lagi kita akan berangkat. Aku sudah menyewa mobil untuk mengantar kita ke tempat itu.”
Avanza silver itu mengantarkan  mereka ke tempat tujuan. Jalannyapun cukup terjal dan berliku. Mereka harus menempuh perjalanan selama satu jam, waktu yang cukup lama. Sesampainya disana, seluruh badannya diolesi ramuan. Ramuan itu terlihat sangat panas, diapun menjerit kesakitan karenanya.
***
Pagi itu Alinda menemukan sebuah surat di mail box depan rumahnya. Surat itu berisi tentang panggilan untuk melanjutkan study ke Amerika. Namun batinnya bergejolak, seolah kebahagiaannya lenyap ketika dia mengingat ibunya. Dia tidak mungkin meninggalkan ibunya sendiri tak berteman. Diapun akhirnya berusaha mengubur impiannya itu dan menyembunyikan kabar baik itu dari ibunya.
“Ibu, bagaimana keadaanmu hari ini ?”
“sama saja sayang, tetap seperti biasanya.”
Setelah berobat di pengobatan tradisional itu tak ada pertanda kesembuhan untuknya. Bahkan hari demi hari penyakit itu bertambah parah. Dia hadirkan kesakitan di setiap hembusan nafasnya. Hatinya terasa diiris sembilu. Mendengar kenyataan pahit itu. Aliran darahnya pun terasa membeku, detak jantungpun terasa tak berjalan dengan semestinya, pikirannya hanya tertuju padanya. Pada sosokmalaikat yang terbaring lemah di ruang anthorium 1. Lagi dan lagi, ibunya dirawat di rumah sakit untuk yang ke 16 kalinya. Sudah 3 tahun ini perempuan separuh baya itu menghabiskan waktunya di tempat memilukan itu. Tempat yang penuh dengan cerita sendu, rantaian cerita hidup yang menyedihkan.
“apa yang sedang terjadi dok ?”
“ibumu harus diamputasi.”                                                            
“kenapa bisa ?”
“terdapat luka di kakiknya, dan itu tak bisa disembuhkan. Diapakan sebenarnya kakinya hingga seperti ini ?”
“seminggu yang lalu saya bawa ibu berobat ke tempat pengobatan tradirional.”
“mereka telah melakukan mal praktek , ibumu harus di amputasi.”
“adakah alternative lain dok ?’’
“mungkin hanya salep ini yang dapat bereaksi, semoga bisa menyembuhkan.”
Gadis itu merasakan kepedihan yang mendalam mendengar pernyataan dokter itu. Dia tidak memberitahu ibunya tentang vonis dokter tersebut. Hari demi hari dia berusaha untuk terlihat tegar di depan ibunya.
“ibu, mari kita bernyanyi bersama. Ibu mau nyanyi lagu apa ?”
“boleh, lagu blackout sayang (selalu ada).”
            Dia kini telah pergi jauh
            Terbang tinggi tinggalkanku disini
            Tuhan engkau tau aku mencintainya
            Dan tak ada yang bisa mengganti dirinya
            Tuhan hanya dia yang selalu ada
            Dalam anganku dalam benakku
Lyric lagunya begitu menyayat hati. Mereka bernyanyi sambil menangis. Terlihat raut kebahagiaan di wajah ibunya. Sore itu kebahagiaan tercipta di ruangan itu.
***
“sekarang tanggal berapa ?”
“tanggal 16 bu, kenapa ?”
“tolong terbangkan balon ini bersama surat kecil ini nak.”
“dimana bu ?”
“di sebuah taman dekat danau.”
Pagi itu Alinda bergegas pergi mengabulkan permintaan ibunya. Dia terdiam memandangi air danau yang begitu tenang. Lalu dia bertemu dengan sesosok laki-laki tua disana.
“ini untukmu.”
Dia memberikan sebuah bingkisan kecil. Lalu pergi menghilang dengan cepat. Bingkisan itu berisi sebuah al-qur’an. Didalamnya ada sebuah catatan kecil.
“bacalah a-qur’an ini , insya Allah hidupmu akan tenang. Seberat apapun beban yang kamu pikul. Allah akan selalu menunjukkan jalan keluarnya.”
Sejak saat itu Alinda membaca al-Qur’an setiap selesai sholat. Dia titipkan nama ibunya di setiap doanya. Hidupnya terasa lebih tenang dari sebelumnya.
***
Dia memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Sambil duduk menatapi anak-anak yang sedang bermain dengan riangnya. Saat dia memutuskan untuk kembali ke ruangan ibunya, dia melihat ada dua buah sandal di depan ruangan itu. Diapun berusaha mengamati dari celah kecil jendela ruangan itu. Terlihat ada dua orang laki-laki disana sedang membicarakan sesuatu dan Nampak terlihat serius. Pintu kamarpun terbuka, dia berusaha bersembunyi di balik Koran yang dibacanya.
“apa yang sedang terjadi ibu ? siapa mereka ?”
“mereka bilang kamu dapat beasiswa ke Amerika, kenapa kamu tidak pernah mengatakannya pada ibu ?’’
“i.. itu .”
“pergilah nak, masa depanmu harus lebih baik dari ibu.”
“tapi bu, aku ga bisa meninggalkan ibu sendiri.”
“ibu merelakan kepergianmu nak.”
Suasanapun menjadi hening seketika saat itu.
***
“tidak, ibu tidak mungkin meninggal.”
Alinda terbangun dari mimpi buruknya. Dia berusaha mencubit pipinya. Meyakinkan bahwa itu hanya mimpi. Diapun mengamati ibunya dengan baik, dan ibunya terlihat dalam keadaan baik. Jantungnya pun masih berfungsi seperti biasanya. Dan semuanya baik-baik saja.
“nak, bacakan surat yasin untuk ibu. Ibu ingin mendengar lantunannya.”
Dia membaca satu persatu ayat itu dengan sangat tartil. Suaranya begitu menyejukkan hati.
“titttttttt…”
Alat pendeteksi detak jantung itu sudah tidak bisa membacanya lagi. Itu artinya ibunya telah tiada.
“ibu, bangun ibu. Coba ikuti alinda. Lailahailallah….”
Matanya tertutup untuk selamanya. Alinda harus menerima kenyataan pahit itu. Itu bukan mimpi buruk, tapi itu adalah sebuah kenyataan tentang pahitnya kehidupan. Adakalanya seseorang yang didamba pergi untuk selamanya, namun Allah selalu memiliki rencana lain yang sudah dipersiapkan bagi setiap hambanya. Takdirnya akan lebih indah dari yang dibayangkan.
“selamat jalan ibu, rhyme in peace.”

Cinta Rahasia





Waktu terasa berputar begitu cepat, kini aku sudah beranjak dewasa. Aku mulai mengenal sebuah kata asing dalam hidupku, yaitu cinta. Akhir-akhir ini aku selalu merasakan perasaan yang aneh saat aku menatap seorang pria yang begitu perfect menurutku. Namanya adalah Faisal. Dia adalah sahabatku. Aku ga pernah nyangka kalo perasaan sayang ini berubah menjadi cinta. Dan aku belum berani mengungkapkannya. Aku takut persahabatanku hancur hanya karena rasa cinta yang kumiliki. Aku juga takut cinta ini bertepuk sebelah tangan.
“Imel,…”
suara itu membuyarkan lamunanku.
“iya mah. Kenapa ?”
“kamu mau ikut gak ? mamah , papah sama adik kamu mau jalan-jalan ke Yogya hari ini.”
“enggak mau mah, Imel mau di rumah. Mau kumpul-kumpul sama temen-temen.”
“oh ya udah, kamu jaga diri baik-baik.”
“oke mah.”
“eh, kaka ga mau nitip oleh-oleh ?”
“oh iya, kaka nitip bakpia de. Beliin yang banyak ya.”
“siap kaa, jangan nangis ya ka. Ditinggal dulu.”
“iya, riko. Kamu jangan nakal disananya.”
“enggak ko ka.”
“hati-hati ya mel. Jaga rumah baik-baik.”
“iya pah. Hati-hati juga.”
Mobil merekapun sudah melaju jauh meninggalkanku sendiri, berteman dengan kesepian. Akupun langsung masuk ke kamar, disana aku langsung merebahkan badanku diatas matras. Tak lama kemudian ponselku berbunyi. Ternyata ada pesan masuk.
Hai Imel, lagi ngapain ? pasti lagi tidur yah ? aku boleh cerita ga sama kamu ?”
“Hai juga sal, aku lagi tiduran aja ko. Cerita sama aku ? pasti boleh lah aku kan sahabat kamu. Mau cerita apa ?”
“aku lagi suka sama orang. Dia cantik, baik , dewasa dan pengertian banget. Menurut kamu gimana ?”
Ya ampun hatiku remuk seketika membaca sms dari Faisal. Aku merasa kehilangan nyawaku. Dan akupun menangis, bingung harus melakukan apa. Kemudian ponselku bordering lagi.
“Helo, kamu tidur yah ? ko ga di bales sms nya ? menurut kamu gimana ?”
Aku berusaha untuk menguatkan diriku saat itu.
“hello juga, maaf balesnya lama. Tadi aku abis mandi. Ya menurutku perasaan kamu wajar ko.”
“ko tanggapannya Cuma kaya gitu ? menurut kamu apa aku harus ngungkapin perasaan ini ?”
Ya ampun Sal, kamu tau gak sih kalo aku sedih. Aku yang suka sama kamu bukan dia.
“Emmmm…. Menurutku kamu coba deketin dia dulu. Tanya hal-hal yang dia suka, coba juga buat ngasih perhatian kamu ke dia. Nanti kalo udah klik kamu tinggal ngungkapin semuanya.”
“gitu yah, thanks ya mel. Nanti aku coba.”
Ya Tuhan tolong aku, aku cinta dia tapi aku malu buat ngungkapin semuanya. Aku takut karena pasti dia akan nolak aku, karena yang ada di pikirannya bukan aku tapi wanita lain. Lalu aku harus gimana Tuhan ???
***
Setelah mandi dan sholat shubuh,aku lari pagi. Mecoba untuk menyegarkann pikiran dan hatiku. Tapi disana aku bertemu dengan faisal. Lalu aku berusaha untuk menjauhinya.
“Imel, tunggu.”
“kenapa sal ?”
“kira-kira cewe itu sukanya apa ?”
“kenapa nanya sama aku ?”
“kan kamu juga cewe, pasti ga beda jauh kan sama yang lain.”
“iyah, kalo  aku suka sama boneka beruang warna pink dan bunga mawar.”
“oke Mel, thanks.”
Akupun berjalan dengan langkah tak pasti. Perlahan ku buka pagar rumahku itu lalu duduk di serambi rumah. Saat itu aku hanya terdiam. Mencoba untuk menerima kenyataan ini. mencintai pria yang tidak mencintaiku itu terasa bagaikan diiris sembilu, terlalu sakit, pahit dan ironis. Ingin rasanya aku menangis dan mengatakan kalo aku cemburu kalo aku mencintainya, ingin sekali aku mengatakan padanya untuk berhenti mencari wanita lain selain aku. Karena aku benar-benar menunggunya disini, aku akan selalu ada untuknya. Dan ponselku pun berdering.
“mel, mamah besok pulang.”
“ya mah, hati-hati.”
Kemudian ponselku berdering lagi.
 “hai Mel.”
“hai sal. Kenapa ?”
“aku mau ngungkapin perasaan ini ke wanita itu.”
Praaakkkk rasanya seseorang telah membunuhku saat itu. Aku merasa mati seketika membaca pesan darinya. Mungkin tak akan ada lagi kesempatan untuk bersamanya lagi. Untuk dekat dengannya dan berbagi dunia ini bersamanya. Karena dia akan memilih wanita lain lalu meninggalkanku sendiri, tak berteman.
“bagus lah kalo begitu.”
“kamu mau tau siapa wanita yang ku maksud itu ?”
“iya, siapa dia ?”
“coba kamu keluar rumah sekarang. Aku akan tunjukkan sesuatu.”
Aku melihat faisal aditya sedang berdiri didepan pintu rumahku. Dia tersenyum begitu manis ke arahku. Dan aku begitu menyukainya. Namun, aku bingung dengan semua ini. apa yang ingin dia tunjukkan sebenarnya , lalu wanita yang dia maksud itu siapa. Entahlah, aku mencoba untuk tetap terlihat tenang dihadapannya.
“Faisal, kamu ngapain disitu ?”
Dia hanya tersenyum.
“ayo masuk.”
“coba kamu tutup mata kamu.”
“untuk apa sal ?”
“udah tutup ajah.”
“iya, udah.”
“1, 2 , 3. Sekarang kamu buka.”
Indah tak dapat dilukiskan dengan untaian kata. Aku merasa malam ini begitu sempurna. Ada tulisan I Love you Imel di langit malam itu. Aku ga nyangka wanita yang dia maksud itu adalah aku.
“ini untuk kamu.”
Boneka beruang warna pink dan seikat mawar merah yang manis. Hal yang paling romatis menurutku. Dan dia memberikannya untukku. Aku bahagia, sangat bahagia.
“kamu adalah wanita yang selama ini aku kagumi, dari dulu hingga sekarang dan mungkin sampai nanti. Aku mencintaimu , aku mau kita bukan hanya sekedar sahabat. Tapi kita adalah soulmate. Kamu mau kan jadi pacarku ?”
“faisal, aku ga nyangka. Semuanya seperti mimpi. Aku pikir wanita yang kamu ceritakan itu bukan aku. Aku juga mencintaimu dalam diam. Aku selalu berharap kamu akan menjemputku. Karena aku akan selalu menunggumu untuk mengungkapkannya, aku selalu menunggumu untuk mengatakan 3 kata yang menurutku sangat bermakna. Dan malam ini kamu mengungkapkan semuanya. Tapi aku gabisa sal.”
“kenapa ?”
“kenapa baru sekarang sal ? kenapa ga 2 tahun sebelumnya ?  apa alasan kamu mengungkapkan semuanya sekarang ?”
“aku hanya belum yakin dengan perasaanku. Dulu yang ada di pikiran kamu hanya laki-laki itu. Bukan aku.Lalu aku memilih mundur perlahan. Tapi rasa ini tak pernah hilang dari hatiku. Dulu, sekarang dan mungkin sampai nanti semuanya tetap sama. Perasaan ini hanya untuk kamu bukan yang lain.”
“biarkan semuanya bermuara di satu tempat. Kita hanya perlu mempercayai bahwa takdir akan menyatukan kita. Aku mau jadi dewi kamu , aku mau jadi ratu kamu, dan aku mau jadi permaisuri kamu.”
“trimakasih mel.”